Mengenal Lebih Dekat Sosok Penyelamat Buku-Buku Langka di Perpustakaan Kaltim

Loading

BALIKPAPANUPDATE – Mengurus dunia perpustakaan dan kearsipan sepertinya hal mudah, tak heran ada yang menilai mengelola perpustakaan dan kearsipan, pekerjaan sepele. Padahal dibalik sebuah buku yang dibaca pengunjung, ada sebuah kegiatan yang memerlukan ketelitian serta keseriusan. “Benar selama ini yang tampak adalah bagaimana sebuah buku dipajang, dibaca atau dipinjam pemustaka padahal di balik meja dan susunan almari itu ada sosok orang yang terpatak dengan urusan sebuah buku atau dokumen yang harus diselamatkan,” terang Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim M Syafranuddin diruang kerjanya pada senin (10/10/22)

Disela-sela melayani sejumlah wartawan yang bertandang ke kantornya, Ivan – begitu sapaan Syafranuddin sempat memperlihatkan bagaimana seorang pria yang disapanya Akbar – non ASN dengan cekatan membuka satupersatu lembar buku langka yang tidak ada lagi di toko buku. Ruang seluaas 2 x 2 meter tempat Akbar bekerja ini berada di lantai 3 Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim di Jalan Juanda No 4 Samarinda. “Sekilas seperti ruang foto studio, karena peralatannya sama dengan studio foto namun disinilah buku-buku yang tergolong langka dialihkan menjadi buku digital agar bisa dibaca masyarakat,” sebut Patimah Irny – Plt Kabid Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi dan Pengelohan Bahan Perpustakaan.

Tugas yang diemban Patimah Irny dan staf, tidak banyak yang mengetahui. Mereka bekerja dalam keheningan sehingga tak banyak waktu yang dibuang karena satu persatu buku atau majalah didata kemudian di sortir sebelum diserahkan kepada Bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan. “Coba lihat tak kalah sibuknya dengan pimpred, hampir tidak ada celah di meja kerjanya,” kata Syafranuddin.

Melihat stafnya yang terus berjibaku dengan buku-buku langka, Ivan sempat tertegun. Dari raut wajahnya, tampak sekali akan kebangaanya dengan jajarannya yang begitu ihlas dan tekun melaksanakan tugas. “Ini buka tumpukan berkas atau uang, tapi tumpukan ilmu yang akan diolah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,”ungkap mantan Karo ADPIM Setda Kaltim ini. (hum/ADV11)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!