Pelayanan Buruk, Puluhan Warga Borneo Paradiso Geruduk Kantor Pengembang

Loading

BALIKPAPANUPDATE –  Lantaran tak tahan dengan pelayanan buruk pengelolanya, puluhan warga perumahan Borneo Paradiso, Sepinggan, Balikpapan Selatan Jumat (17/3) siang, mendatangi kantor PT Cowell Development, pengembang sekaligus pengelola perumahan. Tak sekadar datang, warga juga membawa sampah rumah tangga mereka dan membuangnya di halaman kantor sebagai bentuk protes.

Aksi ini sebagai akumulasi kekecewaan warga atas sejumlah pelayanan pengelola perumahan yang dianggap buruk. Puncaknya, hampir seminggu pengangkutan sampah rumah tangga yang jadi tanggung jawab pihak pengelola tidak dilakukan. Akibatnya selain sampah yang menumpuk di rumah-rumah warga, aroma tak sedap juga mulai menusuk hidung dan mengganggu.

“Warga sudah sangat kecewa. Sampah sampai busuk tidak diangkat. Warga melapor ke pihak estate tapi responsnya sangat lambat. Setelah diancam warga akan dikirimi sampah, baru mereka sibuk mengangkut. Alasannya karena vendor sebelumnya berhenti,” jelas Koordinator Cluster Pinewood Donny Arinto.

Emosi dan kekecewaan warga memuncak karena bukan cuma persoalan sampah, tetapi juga beberapa persoalan lain yang menimpa warga. “Distribusi air produksi WTP 2 distop karena bak tampungnya bocor. Kita sudah laporkan berkali-kali juga lambat perbaikannya, sehingga warga yang harus turun tangan. Sudah sampah gak diangkat, air nggak ngalir gimana warga nggak emosi,” tambah Condro, koordinator Cluster Rosewood.

Selain membuang sampah yang tak terangkut ke kantor pengelola, puluhan warga termasuk ibu-ibu datang sambil membawa kertas tuntutan. Beberapa tuntutan yang disampaikan selain masalah pengelolaan sampah, juga menyangkut kualitas air baku yang selama ini memasok instalasi pengolahan air perumahan. Pasalnya air yang diolah tersebut, bersumber dari jalur pembuangan air dari perumahan di sebelah Borneo Paradiso. Kondisi bendungan pengendali juga semakin dangkal dan kotor.

Kedatangan puluhan warga tersebut diterima Legal Manager Borneo Paradiso Seten dan beberapa staf. Seten menjelaskan, pihaknya sudah mengambil langkah antisipatif atas persoalan yang dikeluhkan warga. “Sejak kemarin kita sudah ambil langkah dengan mencari vendor pengganti. Bahkan hari ini sejak pagi, kami turun langsung mengangkut  sampah dari rumah ke rumah,” terang Seten.

Tak puas dengan penjelasan Seten, warga lantas menuntut bisa berkomunikasi langsung dengan direksi Cowell, agar ada jaminan dan kejelasan penyelesaian berbagai permasalahan yang sudah terjadi bertahun-tahun itu.

” Kami minta saat ini bisa disambungkan melalui video call dengan direksi Cowell di Jakarta, supaya ada jaminan dan kejelasan. Karena selama ini upaya persuasif, surat menyurat hingga petisi sudah dikirimkan warga, tapi belum ada hasil nyata dan perbaikan. Kami minta disambungkan sekarang,” tegas H. Agung, salah satu tokoh warga.

Direktur Proyek Cowell Development Pikoli Sinaga, melalui sambungan telepon yang difasilitasi Ketua RT 60 Sepinggan Chairul Hendry, di hadapan warga menjelaskan pihaknya akan menampung segala keluhan tersebut untuk ditindaklanjuti. “Saya menganggap warga Borneo Paradiso ini sebagai keluarga. Jadi apa yang jadi keluhan semua saya tampung dan akan kami perbaiki. Bertahap sejak Januari semua kita lakukan perbaikan. Mulai dari sampah, air bersih dan yang lainnya,” jelas Pikoli.

Namun warga masih belum puas dengan penjelasan dan tanggapan tersebut. Warga menuntut Pikoli hadir ke Balikpapan untuk melakukan pertemuan secara langsung, sehingga bisa diketahui program kerja developer dalam menyelesaikan persoalan warga. “Kita beri batas waktu sampai hari Senin agar pak Pikoli bisa memberi kepastian kehadirannya di Balikpapan untuk melakukan pertemuan dengan warga. Karena keluhan yang disampaikan warga ini kan sudah bertahun-tahun. Jika sampai Senin belum ada jawaban, warga mengancam akan memblokir dan menyegel kantor developer,” terang Hendry yang belum lama menjabat sebagai ketua RT. (win/kpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!