BALIKPAPANUPDATE – Sebanyak 50 pemandu wisata anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Kalimantan Timur se- kabupaten kota mengikuti Sertifikasi Pramuwisata yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata (LSP) Anging Mamiri dari Sulawesi Selatan.
Kegiatan satu hari ini dihadiri Direktur Standardisasi Kompetensi, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI Titik Lestari, Kadisporapar Kota Balikpapan dr Ratih Kusuma, Direktur LSP Anging Mamiri Dr Farid Said dan Ketua HPI Provinsi Kaltim Awang Jumri
Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim HM Irvan Rivai mengatakan Kagiatan bagi para pegiat sektor parwisata di Benua Etam ini sendiri diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Balikpapan. Pramuwisata atau pemandu wisata menurutnya merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan straregis dalam menunjang bahkan menyukseskan program serta kegiatan pariwisata di daerah.
“Kami terus fokus pada pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sektor pariwisata,Pemandu wisata itu orang yang mampu memberikan informasi kepada wisatawan terkait kepariwisataan dan potensinya, juga sejarah bahkan warisan kultural maupun hal lain yang berkaitan pariwisata,” kata HM Irvan Rivai pada Sertifikasi Pramuwisata Kalimantan Timur di Hotel Platinum Balikpapan, minggu (3/7/22)
Irvan Rivai menerangkan bahwa provinsi Kaltim memiliki sumber daya alam yang sangat eksotik yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia sebagai daya tarik dan atraksi pariwisata. Bahkan perkembangan pariwisata Kaltim akan terus bangkit melalui kerja sama pihak kepariwisataan, sehingga Benua Etam menjadi bagian memperkuat pariwisata Indonesia. “Fokus kami tahun 2023 di Danau Jempang untuk penguatan sumber daya manusia menyambut ibu kota negara baru Republik Indonesia di Kaltim,” ujar Irvan Rivai
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr Hetifah Sjaifudian mengemukakan kunci untuk memajukan pariwisata adalah sumber daya manusia yang kreatif dan Kaltim sudah memiliki SDM yang memadai. “Hanya tinggal bagaimana kita memberi pelatihan-pelatihan dan sertifikasi agar mereka bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki,” ucap Hetifah Sjaifudian. (dy/ADV/Kominfo Kaltim)