BALIKPAPANUPDATE – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mendarat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan pukul 12.16 WITA, Minggu (13/3/22).
Kedatangan Gubernur Zulkieflimansyah dan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ke Kalimantan Timur guna memenuhi undangan Kementerian Sekretariat Negara/Sekretariat Presiden menghadiri kegiatan kunjungan kerja Presiden RI ke Balikpapan dan Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, sejak 13-15 Maret 2022.
Gubernur Zulkieflimansyah mendoakan kelancaran pembangunan IKN di Kaltim dan untuk mensukseskan pembangunan dalam ritual penyatuan tanah dan air nusantara di IKN dirinya membawa tanah dari lokasi bersejarah di NTB “Mudahan lancar pembangunan IKN, Semua yang tinggal di Ibu Kota Negara semua masuk surga, Kami menbawa tanah dari Tambora sejarah besar menggetarkan dunia dan air yang kami bawa dari Narmada akan membuat awet muda,” Terangnya.
Kepala Dinas Kominfo Prov. Kaltim, Muhammad Faisal diamanahi untuk menyambut sekaligus menjemput, ditandai dengan mengalungkan Manik ke Gubernur Provinsi NTT, Viktor Bungtilu Laiskoda. Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Anwar Sanusi mengalungkan Manik ke Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
“Selamat datang di Kaltim,” Sapa Faisal penuh hangat. Usai memberikan ucapan selamat datang Faisal langsung mengarahkan Gubernur NTT untuk ke luar bandara menuju salah satu rumah makan.
Sementara itu Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengatakan pemindahan ibu kota negara adalah sejarah baru bagi Indonesia. Atas nama pemerintah dan warga Nusa Tenggara Timur, gubernur yang identik dengan kepala plontosnya itu menegaskan dukungan atas pemindahan ibu kota negara ke Kaltim.
“Lewat inspirasi Presiden Soekarno, Presiden Joko Widodo ingin memindahkan ibu kota negara. Ini sejarah bagi bangsa Indonesia, Kami datang dengan membawa tanah dan air sebagai lambang dan simbol untuk dipersatukan dengan tanah dan air dari seluruh pelosok nusantara,” kata Gubernur Viktor Laiskodat.
Dirinya menerangkan, prosesi pengambilan tanah dan air sudah dilakukan dengan ritual keterwakilan adat Floba Morata (Flores, Sumba, Timor, dan Lembata) “seluruh adat dan istiadat dengan baik dan diliput dengan benar, Sebagian tanah dan air kami bawa ke IKN , tanah sisanya kami simpan di Museum NTT sebagai bentuk bahwa sejarah ini tidak akan hilang,” Ujar orang nomor satu di NTT ini. (dk/bu)