Pemerintah Anggarkan Rp 2 Triliun Untuk Bangun Istana Negara di IKN, Kang Emil : Ini Nggak Masuk Akal !

Loading

JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang biasa dipanggil Kang Emil menilai,anggaran pembangunan Istana Negara di IKN tidak masuk akal. Menurutnya, dana sebesar Rp2 triliun untuk satu bangunan sangat berlebihan

“Istana negara harganya mencapai Rp2 triliun. Ini nggak masuk akal,” kata Ridwan Kamil Kamis (10/2/2022).

Selain itu, Emil juga mengingatkan agar pembangunan IKN baru tidak boros lahan. Lantas dia mencontohkan Washington DC sebagai kota yang berhasil memanfaatkan lahan dalam membangun kota.

Pemerintah menetapkan luas lahan IKN sebesar 256.100 hektare. Luasan itu lebih besar dari rencana sebelumnya sebesar 200 ribu hektare. Sementara itu, Ridwan Kamil menyebutkan Washington DC hanya memiliki luas 17.000 hektare.

“Saya kira boros lahan menjadi sebuah kebiasaan di kita, kalau membangun skala besar itu cenderung suka luas-luasan,” ungkapnya.

Dia khawatir masyarakat merasa seperti berada kawasan industri saat mengakses istana negara. Sebab, rencana pembangunan IKN masih cenderung menggunakan paradigma membangun dalam skala besar.

“(Kegagalan) itu terjadi di Brazilia, itu terjadi di ibu kota Myanmar di mana-mana. Berusaha menaklukkan tanah seluas-luasnya, lupa bahwa manusia itu punya batas-batas psikologis, batas-batas motoris yang harus disusun,” kata Kang Emil.

Sebelumnya, Emil mengaku dirinya pernah membisiki Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal desain IKN Nusantara. Dia bilang momen itu terjadi pada awal bergulirnya wacana pemindahan ibu kota negara.

Dia bertanya-tanya kenapa langkah besar pemindahan ibu kota tidak melibatkan partisipasi masyarakat.

“Akhirnya, saya memberanikan diri bertemu Pak Presiden dan dalam konteks itu ilmu dosennya keluar. Saya bawa kertas A3, terus saya bagi dua presentasinya karena cuma dikasih waktu lima menit,” ujarnya.

Bahkan, Emil menyarankan agar Presiden Jokowi membuat sayembara desain IKN. Dia mengatakan, harus ada proses demokratis dalam proses pemindahan ibu kota negara.

“Kalau tidak disayembarakan, akan terkesan ini ambisi seorang presiden, tapi kalau disayembarakan, saya bilang, kita akan mengajak seluruh rakyat Indonesia ikut mendesain masa depannya,” terangnya. (dt/bu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!