Puskesmas Sepinggan Baru Tidak Ideal, Pantun Gultom : Kita Usulkan Dimekarkan

Loading

BALIKPAPANUPDATE  – Keberadaan Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang seharusnya terletak di masing-masing kelurahan untuk melayani kesehatan warganya ternyata tidak berlaku di puskesmas sepinggan baru, meski beroperasi selama 24 jam puskesmas tersebut masih dirasa kurang ideal, pertama puskesmas sepinggan baru diperuntukkan untuk tiga kelurahan, diantaranya Sepinggan, sepinggan raya, dan sepinggan baru, yang kedua ruangan gedung yang tergolong sempit sehingga tidak memungkinkan untuk penambahan pegawai dan berimbas pada antrian puskesmas yang melonjak.

Kondisi tersebut membuat anggota DPRD Balikpapan Dapil Balikpapan selatan Pantun Gultom merasa sangat prihatin, menurutnya kondisi puskesmas saat ini merupakan imbas dari pemekaran kelurahan sepinggan seharusnya diimbangi dengan pemekaran puskesmas sepinggan juga “Puskesmas yang ada Cuma satu dekat SMKN 1, itu masih bergabung untuk 3 kelurahan, masyarakat yang berobat sangat banyak sementara kapasitas puskesmas tidak bisa di upgrade sehingga mereka kesulitan untuk menambah pegawai  dengan dasar itu kita coba usulkan supaya dimekarkan untuk penambahan puskesmas untuk sepinggan baru karena populasi penduduk sudah sangat padat disitu”, Ujar polisi PDI Perjuangan ini.

Untuk pengusulan pembangunan puskesmas di kelurahan sepinggan baru dirinya telah mengusulkan di KUA-PPAS APBD Tahun 2022 bersamaan dengan pengusulan kantor kelurahan sepinggan baru yang saat ini masih sewa gedung “Tahun anggaran murni 2022 Mudah-mudahan sih udah nyantol, karena saat itu saya udah meminta bantuan dari ketua komisi supaya kita bawa bersama”, Ucapnya.

Untuk Puskesmas sepinggan baru nantinya akan dibangun berdekatan dengan kantor kelurahan sepinggan baru karena Pemkot telah menyediakan lahan sekitar 2 Hektar yang cukup luas dan representatif namun masih terjadi polemik kepemilikan lahan “karena disitu hak pemkot sekitar2 hektar yang diperuntukkannya untuk PDAM tapi tidak diizinkan warga sehingga lahan itu sekarang dikuasai warga  untuk ternak lele dan ikan yang lain, jadi cukup luas dan sangat representative untuk kelurahan dan puskesmas disitu sekalian”, terang pantun. (dedy/bu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!