BALIKPAPANUPDATE – Tampilnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat memicu harapan bagi dunia. Para pemimpin negara mengucapkan selamat atas pelantikannya bersama Wakil Presiden Kamala Harris.
Aneka harapan dan keinginan disampaikan sejumlah pemimpin dunia kepada Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden-Kamala Harris setelah mereka resmi dilantik. Biden, antara lain, diharapkan menjadi pemimpin yang membawa semangat rekonsiliasi, perdamaian dunia, mendukung upaya-upaya responsif yang lebih berpihak pada perlindungan lingkungan hidup dan menegakkan kembali kepedulian satu sama lain setelah perpecahan pilihan politik
Dalam pidato pelantikannya, Joe Biden menyerukan persatuan Amerika. ”Demokrasi itu berharga, demokrasi itu rapuh dan pada jam ini, teman-teman, demokrasi telah menang,” kata Biden.”Kita harus mengakhiri perang tidak beradab yang mempertemukan merah dengan biru, perdesaan versus perkotaan, konservatif versus liberal. Kita bisa melakukan ini jika kita membuka jiwa kita dan tidak mengeraskan hati kita, jika kita menunjukkan sedikit toleransi dan kerendahan hati, dan kita bersedia melakukannya dengan berdiri di posisi orang lain,” katanya.
Ia berjanji bersama warga Amerika, dirinya dan bangsa itu akan menulis cerita tentang harapan dan bukan ketakutan; tentang persatuan dan bukan perpecahan; tentang terang dan bukan kegelapan. Ia berjanji bersama warga Amerika, dirinya dan bangsa itu akan menulis cerita tentang harapan dan bukan ketakutan; tentang persatuan dan bukan perpecahan; tentang terang dan bukan kegelapan.
Setelah dilantik, Joe Biden langsung mulai bekerja mengeksekusi kebijakan, termasuk menata jajarannya. Joe Biden tegas mengancam akan langsung memecat jajarannya, jika terbukti berperilaku tidak sopan. Memulai kepemimpinannya, Joe Biden juga mengeksekusi 17 perintah eksekutif, membatalkan kebijakan presiden Donald Trump sebelumnya. 6 dari 17 Kebijakan itu antara lain,
- mengembalikan keanggotan Amerika Serikat di organisasi kesehatan dunia – WHO.
- Pembatalan larangan izin masuk dari tujuh negara muslim di dunia.
- Pembatalan pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko.
- Bergabung kembali dalam kesepakatan Paris, terkait isu perubahan iklim.
- menetapkan aturan baru tentang keimigrasian, lingkungan hidup, respons terhadap Covid-19
- Mengambil langkah-langkah penyelamatan sekaligus pemulihan ekonomi.
secara resmi menarik AS keluar dari Kesepakatan Iklim Paris pada November tahun lalu. Ia mengklaim kesepakatan itu ”dirancang untuk membunuh ekonomi Amerika” daripada menyelamatkan lingkungan.
Memasukkan kembali AS dalam perjanjian Paris yang disepakati pada 2015 membutuhkan waktu setidaknya 30 hari sejak Pemerintah AS mengirimkan surat permohonannya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kesepakatan tersebut mengikat semua negara untuk mengurangi emisi karbon guna membatasi pemanasan hingga 2 derajat celsius di atas tingkat praindustri dan mendorong mereka untuk turun hingga 1,5 derajat celsius.
Bagi Indonesia, hubungan kerjasama strategis dengan Amerika Serikat, menguntungkan kedua negara di berbagai sektor. Menurut Kementerian Luar Negeri, hubungan kerjasama kedua negara, mendominasi sebanyak 8 persen dari total populasi dunia. (*)