Ketua KPU Balikpapan Ingatkan Hubungan Penyelenggara Dengan Timses Calon Tak Boleh “Mesra”

Loading

BALIKPAPANUPDATE – Menjelang pelaksanaan Pilkada Balikpapan 2020, KPU Kota Balikpapan semakin giat mempersiapkan diri agar pesta demokrasi bisa berjalan tepat dan benar selama penyelenggaraan. Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha mengatakan dari sisi tingkat kerumitan kerja, pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) jauh lebih rumit. Namun dari tingkat permasalahan, pilkada jauh lebih bermasalah dan rawan terhadap persoalan. Sebab calon, tim sukses, maupun pendukungnya berada di satu lokasi atau daerah yang sama. “Jadi potensi permasalahan ketika masing-masing kubu calon dengan KPU punya interpretasi berbeda terhadap undang-undang atau peraturan,” tutur ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha ketika diwawancarai awak media diruang kerjanya di kantor sekretariat KPU Kota Balikpapan belum lama ini.

BACA JUGA : https://balikpapanupdate.com/2019/12/08/gandeng-organisasi-kepemudaan-kpu-kota-balikpapan-gelar-diskusi-publik/

Menurutnya potensi masalah lain bisa terjadi ketika peserta tidak tertib atau tidak taat terhadap peraturan yang dibuat KPU maupun Bawaslu termasuk perebutan kekuasaan bagaimanapun akan rawan terhadap masalah. “Kalau semua bisa melaksanakan tugas sesuai aturan, peserta juga taat terhadap aturan, maka masalah bisa dieliminasi. Bahwa ada masalah tidak bisa dihindari,”, ujarnya. Namun masalah yang berkaitan dengan etika, pihaknya sangat menekankan agar penyelenggara memahami bagaimana cara bergaul dengan pasangan bakal calon. Misalnya penyelenggara tidak diperbolehkan datang ke sekretariat timses maupun berkomunikasi secara intens dengan calon. “Penyelenggara dengan calon terlihat sering komunikasi, ‘mesra’, bahkan hingga mengunggah foto bersama. Ini tidak boleh,” lanjutnya.

BACA JUGA : https://balikpapanupdate.com/2019/12/01/jelang-pilwali-2020-kpu-balikpapan-pastikan-operator-silon-miliki-integritas-tinggi/

Thoha pun mengimbau agar para penyelenggara tertib aturan dan tidak melanggar kode etik tersebut. Berkaca pada pengalaman dari pemilu sebelumnya, Balikpapan tidak termasuk daerah rawan. Alasannya beberapa indikator yang ditanyakan kepada KPU hampir tidak ada. Sejauh ini, penyelenggara yang dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tidak ada. Kemudian hasil sengketa pileg dan pilpres juga tidak ada.

Thoha menilai terkait konflik, Kota Balikpapan cenderung aman. Mengingat para pendukung dari kubu satu dan kubu lainnya justru berteman. Masyarakat Balikpapan sadar betul bahwa kontestasi politik terjadi tiap lima tahun. “Sehingga jangan sampai terjadi konflik berkepanjangan. Jadi ngapain harus bersitegang,” jelasnya. (ad/bu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!