BALIKPAPAN UPDATE – DPRD Balikpapan gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Indonesia Hotel General Manager (IHGM) Balikpapan, Dalam RDP juga turut hadir Wakil Ketua DPRD Sabaruddin Panrecalle dan Syarifuddin Oddang, Muhammad Taqwa, Wiranata Oey, Budiono, Sjahruddin Side, Iwan Wahyudi, Sandy Ardian, Ali Munsjir Halim, perwakilan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Olahraga, BPPRD dan BPBD.
Indonesia Hotel General Manager (IHGM) Balikpapan diwakili oleh Dedy Cahyono, selain menjelaskan soal permasalahan perda pajak dan retribusi hotel, restoran dan hiburan yang mengalami penurunan drastic, Dedy Cahyono juga memaparkan Data jumlah hotel di Balikpapan yang ternyata berbeda selisih jauh dengan OPD terkait saat rapat dengar pendapat (RDP), di ruang rapat gabungan komisi (11/3). Ketua IHGM Dedy Cahyono menyebutkan jumlah hotel di Balikpapan sebanyak 143 buah. Sedangkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Oemy Facesly menyebutkan jumlahnya hanya 86. Sedangkan gueshouse dan indekos sebanyak 231 buah. Sementara dari BPPDRD menyebutkan jumlah gueshouse dan indekos sebanyak 253 buah. Akibat Adanya perbedaan data tersebut lantas membuat DPRD Balikpapan curiga telah terjadi permainan akibat tidak cocoknya data hotel, gueshouse dan indekos di Balikpapan yang dimiliki IHGM dan OPD terkait. Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle, meminta Komisi II agar memanggil OPD terkait akibat tidak sinkronnya data hotel, gueshouse dan indekos di Balikpapan dan meminimalisir terjadinya tindak kecurangan pengusaha dan petugas pajak yang akhirnya dapat memicu kebocora Pendapatan asli daerah “Saya minta Komisi II untuk memanggil OPD terkait seperti Disporapar dan BPPDRD untuk mencari data yang akurat, terhadap hotel, gueshouse dan indekos di Balikpapan sehingga tidak terjadi kebocoran PAD (pendapatan asli daerah),” tuturnya. (ad/bu)