BALIKPAPAN UPDATE – Tinggal 4 hari lagi ujian nasional akan dihadapi untuk pelajar SMK di seluruh Indonesia termasuk di Balikpapan. Sejauh ini beberapa sekolah tengah bersiap menghadapi UNBK tak terkecuali SMK Nusantara. Sekolah yang berada di kawasan gunung samarinda ini mengaku siap 100 persen hadapi UNBK karena menurutnya dari beberapa tahun kemarin diadakan sampai sekarang semuanya berjalan lancar berkat dukungan teknisi, panitia dan hardware yang sudah dipersiapkan sebelumnya jauh-jauh hari “Dari tahun kemarin sampai sekarang siap lah, dari hardware, teknisi dan panitia sudah siap semua dan sudah disterilkan” kata Kepala sekolah SMK Nusantara, Djumardin.
Pak Djumardin menjelaskan bahwa SMK Nusantara sudah siap melaksanakan UNBK karena sekolahnya sudah terbiasa menggunakan system online seperti ketika ada ulangan telah menggunakan system CBT atau Computer Based Test. Untuk diketahui Computer Based Test atau Tes Berbasis Komputer adalah tes dengan sistem pelaksanaan menggunakan komputer sebagai media untuk melakukan tes. Penyajian dan pemilihan soal CBT dilakukan secara terkomputerisasi sehingga setiap peserta yang mengerjakan tes mendapatkan paket soal yang berbeda-beda.
Pak Djumardin agak menyayangkan sikap disdik yang masih menggunakan kertas saat ujian USBN karena dinilai membuat dana operasional sekolah menjadi membengkak “Sebenarnya komputernya sudah siap karena kami disini menggunakan cbt atau ulangan tidak lagi menggunakan kertas,nah ini ada kemunduran sedikit di USBN ,kita dananya membengkak” lanjutnya. Hal ini nampaknya cukup beralasan karena system USBN menggunakan kertas lebih merepotkan pihak sekolah, berbeda dengan system CBT dimana akses lebih mudah, cepat, dan akurat “USBN sekarang merepotkan harus kembali ke zaman batu lagi, harus kembali kertas lagi, alangkah baiknya semua sekolah online CBT lebih mudah, lebih cepat dan hasilnya lebih akurat”, jelas Djumardin ketika diwawancarai awak media B-update pada rabu (20/3).
Pak Djumardin memaparkan Siswa-siswi SMK Nusantara yang mengikuti UNBK tahun 2019 ini sebanyak 223, 33 siswa-siswi SMA dan 125 siswa-siswi SMP ”total siswa SMK 223 , smp 125 dan sma 33, untuk SMK ada 3 sesi 3 lab, 1 labnya berisi 90 unit PC dengan penjaga 1 ruangan 3 orang masing-masing 1 proktor, 1 pengawas dan 1 teknisi”, ujarnya.
Ditanya soal kesiapan server, pak djumardin mengaku saat ini masih aman dan tidak menemui masalah karena menggunakan ISP pilihan “Server tidak ada masalah, karena kita pake Telkom aman aja”. Kata pak djumardin. (ad/bu)